Kepri  

Berangkat Haji, Syafura yang Renta Bersyukur, Allah Beri Kekuatan

Berangkat Haji, Syafura yang Renta Bersyukur, Allah Beri Kekuatan
Syafura bersyukur, Allah memberinya kesehatan dan kekuatan fisik berangkat haji tahun 2023. Foto: Kanwil Kemenag Kepri
banner 468x60

frasamedia.com, Batam – Keberangkatan ke Tanah Suci Mekah sempat terhalang pandemi, kini Syafura bersyukur mendapatkan kesempatan berangkat haji.

Jamaah Calon Haji (JCH) asal Tambelan, Bintan, Kepri ini, telah berusia 76 tahun. Meskipun berusia renta, Syafura bersyukur Allah memberi kesempatan berangkat haji.

Keberangkatannya sempat terhalangi oleh pandemi Covid beberapa tahun lalu. Namun Syafura bersyukur mendapat peluang berangkat haji pada tahun 2023 ini.

Meskipun berusia senja, namun semangatnya terlihat tidak surut karena panggilan ke Baitullah adalah ibadah sekali seumur hidup.

Dengan senyum yang merekah, Syafura menceritakan perjalanan panjangnya sebelum bisa berangkat haji menuju Mekah.

Syafura bercerita, sebelumnya ia juga harus menempuh perjalanan laut hampir 20 jam dari Tembelan menuju Bintan untuk Manasik Haji.

“Saya sendiri tanpa ditemani keluarga, menempuh perjalanan 24 jam menggunakan kapal untuk mengikuti Manasik Haji di Kantor Kementerian Agama Bintan sebelum ke Embarkasi Batam,” paparnya.

Maklum, tempat tinggalnya yakni Tembelan, merupakan Kecamatan terjauh di Pulau Bintan yang memiliki akses transportasi yang terbatas.

Kuatnya keinginan Syafura untuk bertamu ke rumah Allah dan jauhnya perjalan, tidak menjadi kendala. Ia yakin, ketika Allah berkehendak, semua akan mudah.

“Alhamdulilah wa Syukrulilllah, karena bisa masuk daftar untuk berhaji di tahun ini,” kata Syafura sebelum berangkat haji.

“Alhamdulillah banyak yang antar (dari rumah menuju pelabuhan Tambelan). Sampai Tanjungpinang, saudara menjemput,” tambahnya.

Berjualan Makanan dan Mimpi ke Tanah Suci

Syafura asli Tambelan ini, dulunya berjualan makanan kue dan bakso. Mendaftar Haji tahun 2012. Ia mendapat nomor porsi antrian Haji tahun 2022 lalu.

Namun impian itu tertunda karena merebaknya pandemi Covid-19 sehingga keberangkatan ibadah haji ke Tanah Suci terhenti selama 2 tahun.

“Dulu daftar tahun 2012 yang pelunasan pertama, dapat berangkat tahun 2022, akhirnya mundur-mundur dapat tahun 2020, tapi lantaran pandemi, gagal berangkat haji,” jelasnya.

Kembali tersenyum, ia mengatakan, tahun 2022 mulai berangkat haji kembali. Namun karena pembatasan umur (maksimal 65 tahun), ia gagal berangkat.

Kondisi ini, sempat membuat semangatnya sedikit menurun. Namun, ia yakin apa yang sudah menjadi ketetapan Allah, tidak akan berubah.

“Alhamdulillah tahun ini (2023) berangkat,” tuturnya.

Syafura mengatakan, pada tahun 2012, ia mendaftar haji sendirian. Saat itu, suaminya belum ikut mendaftar karena mendahulukan dirinya.

Namun sayang, sebelum dapat menyusul mendaftar ibadah haji, sang suami tercinta pulang ke Rahmatullah pada tahun 2013.

Dengan mata yang berkaca-kaca, Syafura tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur, karena mendapatkan kesempatan berhaji di tahun ini.

Meskipun begitu, Syafura memiliki keinginan yaitu Allah memberinya kesehatan, kekuatan fisik dan mental selama menjalankan ibadah haji 1444 Hijriah.

“Maklumlah kondisi saya sudah renta begini. Semoga Allah memberkahi, selamat pergi dan kembali ke Tanah Air,” kata Syafura.

Editor: Jar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *