Kepri  

Bocah Tenggelam Dekat Kolam Bekas Galian di Tanjungpinang

Ditemukan Meninggal Dunia di Kedalaman Dua Meter

Bocah Tenggelam Dekat Kolam Bekas Galian di Tanjungpinang
Petugas SAR Tanjungpinang menemukan bocah tenggelam dekat kolam bekas galian di perumahan Geisya Tanjungpinang. Foto: M. Yusnadilla

frasamedia.com, Tanjungpinang – Seorang bocah tenggelam dekat kolam bekas galian kawasan perumahan Geisya Jalan Panglima Dompak Tanjungpinang, Jumat (24/1/2025).

Bocah tenggelam saat bermain dan berenang bersama rekan-rekannya dekat kolam bekas galian yang berada di sekitar perumahan tersebut.

Bocah tenggelam saat berenang itu bernama Alfiansyah yang berusia 12 tahun. Saat asik bermain bersama rekan-rekannya, korban tiba-tiba menghilang di kolam bekas galian.

Salah seorang warga Yan, mengatakan korban tenggelam saat berenang bersama rekan-rekannya dekat kolam bekas galian sekitar pukul 16.30 WIB.

Mendengar informasi korban tenggelam, beberapa warga langsung berusaha mencari korban. Namun usaha tersebut belum membuahkan hasil.

“Korban tenggelam saat berenang bersama kawan-kawannya,” sebutnya.

Yan mengatakan kolam bekas galian di perumahan Geisya ini, sering menjadi arena bermain anak-anak setempat untuk bermain bola dan berenang.

“Korban sering main di sini. Kolam ini dalamnya kurang lebih 3 meter,” ungkapnya.

Humas SAR Tanjungpinang Ardila Azizi, mengatakan setelah mendapatkan informasi, petugas SAR langsung ke lokasi dan berusaha mencari korban tenggelam.

“Benar ada situasi yang membahayakan manusia. Seorang anaktenggelam di kolam bekas galian,” jelas Ardila.

Di lokasi, lima petugas SAR Tanjungpinang menggunakan Rescue Car D-Max dan satu perahu karet masih melakukan pencarian korban.

Ketua Tim Pencarian SAR Tanjungpinang Harminto, mengatakan korban ditemukan tenggelam dan berada di kedalaman lebih kurang 2 meter.

“Posisi dari pinggir tidak jauh, tapi korban ini ditemukan di tengah kolam dalam keadaan meninggal, sekitar pukul 18.00 WIB” ungkapnya.

Dalam proses pencarian, petugas SAR sempat mengalami kesulitan karena tingginya lumpur yang berada di kolam bekas galian tersebut.

“Korban nyangkut di lumpur,” sebut Harminto. (Mya)

Editor: Brp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *