frasamedia.com, Tanjungpinang – Akibat cuaca ekstrem yang melanda Pulau Bintan Kepri, lebih kurang 1.800 warga terdampak musibah banjir dan tanah longsor.
Cuaca ekstrem yang berlangsung sejak Jumat (10/1/2025) hingga Minggu (12/1/2024) di Pulau Bintan, menyebabkan terjadinya musibah banjir dan tanah longsor.
BPBD Tanjungpinang mencatat, akibat cuaca ekstrem hujan tanpa henti, menyebabkan banjir di sepuluh titik sehingga memaksa lebih kurang 800 warga untuk mengungsi.
“Kami telah melakukan evakuasi warga di enam hingga sepuluh titik yang terdampak banjir di Tanjungpinang,” sebut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjungpinang, Muhammad Yamin.
Berdasarkan laporan dari setiap Kecamatan di Tanjungpinang, terdapat sekitar 800 warga yang kini berada di tempat-tempat penampungan seperti masjid, rumah warga dan tempat keluarga.
“Jumlah pengungsi yang kami catat di pengungsian maupun di rumah tetangga lebih kurang 800 warga Tanjungpinang,” katanya.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Bintan mencatat, jumlah warga yang terdampak musibah banjir dan tanah longsor di Bintan, telah mencapai lebih kurang 1.081 warga.
Rinciannya yaitu Kecamatan Bintan Timur sebanyak 301 Kepala Keluarga (KK). Kecamatan Teluk Sebong 171 KK. Toapaya 90 KK. Gunung Kijang 226 KK.
Selanjutnya, Teluk Bintan sebanyak 54 KK. Bintan Utara sebanyak 175 KK dan Bintan Pesisir sebanyak 1 KK serta empat fasilitas umum (Fasum).
Untuk membantu warga yang terdampak musibah cuaca ekstrem, BPBD Kabupaten Bintan bersama unsur lainnya, telah mendirikan dapur umum di beberapa titik.
“Dapur umum untuk mendukung kebutuhan warga terdampak banjir dan longsor,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Bintan, Agus Ariyadi. (*/Mya)
Editor: Brp