Kamuflase Pakai Jas Hujan, Pencuri di Tanjungpinang Angkut Kotak Infak

Kamuflase Pakai Jas Hujan, Pencuri di Tanjungpinang Angkut Kotak Infak
Kamuflase pakai jas hujan, pencuri di salah satu swalayan di Tanjungpinang, angkut kotak infak. Foto: Tangkapan layar CCTV
banner 468x60

frasamedia.com, Tanjungpinang – Kamuflase memakai jas hujan, seorang pencuri mengangkut kotak infak yang berada di salah satu swalayan di Tanjungpinang.

Saat melancarkan aksinya, pencuri yang menggondol kota infak di swalayan Jalan DI Panjaitan Batu 9 Tanjungpinang itu, bermoduskan kamuflase memakai jas hujan agar tidak ketahuan.

Satu kotak infak berukuran besar akhirnya raib. Seorang pria kamuflase memakai jas hujan berhasil mencuri namun aksinya terekam kamera pengawas (CCTV) swalayan.

Berdasarkan rekaman CCTV swalayan, pencuri menggondol kota infak sekitar pukul 10.30 WIB, saat swalayan tersebut dalam kondisi sepi pembeli.

Bahkan, pencuri tidak membutuhkan waktu lama untuk membawa kabur kotak infak titipan dari salah satu pesantren di Tanjungpinang itu.

“Dari CCTV, dia (pencuri) datang pakai jas hujan. Lalu kotak infak tersebut kena angkut pelaku dan ditutup pakai jas hujan,” kata Mulia, pengawasan swalayan, Senin (21/10/2024).

Aksi pencurian tersebut terungkap, saat karyawan akan menutup swalayan. Saat itu, hanya ada dua kotak infak yang tersisa di luar swalayan. Sementara kotak infak ukuran besar raib.

Setelah mengecek CCTV, ternyata seorang pencuri mengenakan jas hujan warna dan helm warba ungu, mengangkut kotak infak tersebut.

“Kotak infak itu memang berada di luar, saat mau tutup baru kami masukkan. Saat kejadian, memang lagi sepi, karena hujan. Jadi dia ada kesempatan,” ungkapnya.

Pihak swalayan tidak mengetahui secara persis berapa nilai uang yang ada di dalam kotak infak tersebut. Namun, menurutnya isi kotak infak hampir penuh.

“Isinya kami kurang tahu ya. Memang sangat banyak dan hampir penuh. Karena jadwal pengambilannya satu tahun sekali,” sebutnya.

Atas kejadian ini, pihak swalayan memasukkan kotak-kotak infak yang biasa berada di luar swalayan. Hal ini, untuk mencegah terjadinya kejadian pencuri terulang kembali.

“Kami takut hilang lagi. Untuk laporan polisi, kami serahkan kepada yang punya kotak infak,” jelasnya. (Ran)

Editor: Mya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *