frasamedia.com, Karimun – TNI AL (Angkatan Laut) menangkap kapal penyelundup bermuatan lebih kurang dua ton narkoba yang masuk ke perairan Karimun, Kepri.
Panglima Komando Armada I Laksamana Muda Fauzi, mengatakan penangkapan kapal penyelundup bermuatan narkoba itu berdasarkan pengawasan dan informasi intelijen.
Pada Selasa (13/5/2025), TNI AL yang tengah patroli, curiga terhadap kapal penyelundup narkoba yang berkedok kapal ikan tersebut, melintas tidak membawa hasil tangkapan ikan.
“Kapal ini, tidak ada ikannya dan tidak ada alat penangkap ikan,” jelasnya di Mako Pangkalan Utama Angkatan Laut IV Batam, Jumat (16/5/2035).
Karena curiga, kemudian kapal patroli TNI AL mengejar kapal ikan tersebut dan melakukan pemeriksaan di atas kapal yang berisi satu ABK asal Thailand dan empat ABK asal Myanmar.
Setelah pemeriksaan, kapal penyelundup berbendera Thailand itu berisi 1,2 ton narkoba jenis kokain dan 705 kilogram narkoba jenis sabu.
“Ini (narkoba) nilainya sekitar Rp7 triliun. Tujuan kapal masih dalam penyelidikan,” jelasnya.
Seluruh ABK kapal tidak memiliki dokumen pelayaran yang resmi. Pihak TNI AL menduga kapal ikan itu menjadi kedok atau alat penyelundupan narkoba lintas negara.
Fauzi mengatakan dari pemeriksaan, lima ABK tersebut mendapat upah sekitar Rp14 juta untuk membawa kokain dan sabu tersebut.
“Empat ABK positif (mengonsumsi narkoba), satu ABK negatif,” kata Fauzi.
Keberhasilan penangkapan kapal asing ilegal di perairan Karimun Kepri ini, merupakan bukti nyata pelaksanaan dari tugas pokok TNI AL.
Jajaran TNI AL akan terus memperkuat patroli dan pengawasan laut guna mewujudkan perairan Indonesia yang aman, tertib, dan berdaulat.
TNI AL selalu hadir sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan, menegakkan hukum di laut, serta melindungi sumber daya laut nasional. (*/Mya)
Editor: Brp
Simak berita terkini seputar Kepri dan Indonesia langsung di ponsel kamu. Kunjungi fanspage frasamedia.com. Jangan lupa like dan follow ya!
