frasamedia.com, Tanjungpinang – Pedagang kaki lima yang sebelumnya berjualan di Pasar Sore Bintan Center Tanjungpinang, kembali ke berjualan di trotoar.
Para pedagang kaki lima menilai, berjualan di pasar relokasi yakni Pasar Sore tersebut, sepi pembeli dan tidak mendatangkan keuntungan.
Sehingga, para pedagang kaki lima memutuskan untuk kembali berjualan di trotoar jalan Bintan Center Tanjungpinang, Minggu (1/12/2024).
Meskipun terdapat spanduk larangan berjualan di trotoar kawasan Bintan Center Tanjungpinang, para pedagang kaki lima tetap kembali berjualan di trotoar.
“Di sana (Pasar Sore) memang tidak ada pembeli. Kalau di sini (di trotoar) kami berjualan, pasti ada saja yang beli,” kata salah seorang pedagang.
Sepinya pembeli di Pasar Sore Bintan Center Tanjungpinang, membuat barang dagangan berupa buah-buahan milik pedagang tidak laku dan sering membusuk.
Bukannya mendatangkan keuntungan, para pedagang tersebut malah mengalami kerugian hingga jutaan rupiah dalam satu pekan saja.
Karena itu, para pedagang Pasar Sore memilih kembali berjualan di trotoar Bintan Center Tanjungpinang meskipun terdapat spanduk larangan berjualan.
Selain itu, saat berjualan di trotoar, pedagang tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar sewa lapak senilai Rp500 ribu per bulan.
“Ruginya sampai Rp1 juta. Karena dagangan (buah) tidak ada yang beli, jadi busuk. Jadi kami pindah ke sini lagi, karena di sana juga harus bayar sewa lapak,” kata pedagang.
Salah seorang pedagang sayuran mengaku, berjualan di Pasar Sore hanya selama satu pekan. Karena sepi pembeli, ia kembali berjualan di trotoar.
Menurutnya, jika terus bertahan berjualan di pasar relokasi tersebut, ia mengaku berat karena tidak mampu membayar sewa lapak seharga Rp500 ribu.
“Kalau tidak ada yang beli, siapa yang betah berjualan di sana,” jelasnya. (Ran)
Editor: Mya