frasamedia.com, Tanjungpinang – Kemendikbudristek mengapresiasi Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Tanjungpinang atas upaya pelestarian cagar budaya di Tanjungpinang.
“Tanjungpinang termasuk yang paling aktif dan sangat perhatian dalam pelestarian cagar budaya,” kata Koordinator Kelompok Kerja Warisan Budaya Diinventarisasi, Kemendikbudristek, Dewi Kurnianingsih.
Sekda Tanjungpinang, Zulhidayat, yang juga Ketua Tenaga Ahli Cagar Budaya Tanjungpinang, mengatakan cagar budaya di Tanjungpinang merupakan aset.
Selain itu, sebagai modal yang saat ini harus lebih dioptimalkan, agar bisa memberikan manfaat bagi ekonomi melalui wisata budaya, sejarah, dan religi.
Mengutip tanjungpinangkoga.go.id, hal ini menjadi kekuatan daerah atau destinasi wisata di Tanjungpinang, berbanding dengan daerah lain.
“Pertama, kita perlu lakukan indentifikasi objek dugaan cagar budaya yang berpotensi untuk kita tetapkan, selamatkan, dan amankan,” kata Zulhidayat.
“Di samping sebagai kekuatan ekonomi, tapi jadi titipan anak cucu kita, supaya generasi ke depan dapat menikmati dan melihat langsung kejayaan masa lalu yang tergambar pada cagar budaya di Tanjungpinang,” sambungnya.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat yang menemukan objek cagar budaya berusia 50 tahun dan bernilai sejarah, segera daftarkan ke pemerintah.
“Penguasaannya masih memungkinkan di masyarakat, tidak langsung otomatis menjadi hak pemerintah,” terang Sekda.
Kepala Disbudpar Tanjungpinang Muhammad Nazri, pendaftaran objek cagar budaya sebagai usaha pelestarian di Tanjungpinang, khususnya Pulau Penyengat.
“Kita dapat melakukan penginventarisasian terhadap objek cagar budaya, untuk kemudian diajukan kepada tim ahli agar disidangkan,” jelasnya.
“Direkomendasikan kepada wali kota untuk ditetapkan menjadi cagar budaya di kota Tanjungpinang,” tambahnya. (*)
Editor: Mya