Pencuri Uang Kotak Infak di Tanjungpinang Masih Bebas Berkeliaran

Pencuri Uang Kotak Infak di Tanjungpinang Masih Bebas Berkeliaran
Pencuri uang kotak Infak di Tanjungpinang, masih bebas berkeliaran. Polisi lakukan penyelidikan. Foto: ilustrasi/Freepik
banner 468x60

frasamedia.com, Tanjungpinang – Pencuri uang kotak infak yang meresahkan masyarakat Tanjungpinang, masih bebas berkeliaran melakukan aksi kriminal.

Belakangan ini, pencuri uang kotak infak kerap beraksi di Tanjungpinang. Tidak hanya di sejumlah Masjid di Tanjungpinang, pencuri juga beraksi di sejumlah swalayan.

Hingga saat ini, pencuri uang kotak infak yang meresahkan pengurus masjid dan masyarakat ini, masih belum tertangkap oleh pihak polisi.

Tidak menutup kemungkinan, aksi pencuri uang kotak infak ini akan kembali terulang. Mengingat, para pencuri masih bebas berkeliaran berbuat kriminal.

Kapolsek Tanjungpinang Timur, AKP Sugiono mengakui bahwa polisi memang belum dapat menangkap pelaku pencurian uang kotak infak.

Hal ini karena pengurus masjid atau masyarakat yang menjadi korban, tidak pernah datang melaporkan kejadian itu ke Polisi Sektor Tanjungpinang Timur.

Hingga saat ini, belum ada yang melaporkan kejadian pencurian ke polisi,” kata Sugiono.

Meskipun demikian, polisi tetap melakukan penyelidikan dan penelusuran terkait kasus pencurian yang meresahkan masyarakat Tanjungpinang.

“Tapi, kami pihak polisi tetap melakukan penyelidikan,” tegasnya.

Pencurian Terjadi di Masjid dan Swalayan

Sebelumnya, Masjid Bahrul Al-ulum Jalan Abadi Batu 8, menjadi sasaran atau target operasi para komplotan pencuri pada September 2024 lalu.

Berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV), seorang pria berhelm dan mengenakan jaket warna merah terekam melakukan aksi kriminal.

Pencuri tersebut, tidak membutuhkan waktu yang lama, untuk membobol atau merusak kotak infak yang berada di dinding luar Masjid.

Kemudian pada Oktober 2024 lalu, pencuri dengan terang-terangan mengangkut kotak infak yang berada di luar swalayan di Bintan Center Tanjungpinang.

Saat beraksi di swalayan tersebut, pencuri mengenakan jas hujan (mantel) agar wajahnya tidak terekam oleh CCTV di swalayan tersebut.

Pencuri itu nekat melancarkan aksinya saat pagi hari, saat swalayan tersebut sedang dalam kondisi sepi pembeli.

Bahkan, pelaku tidak membutuhkan waktu yang lama, untuk membawa kabur kotak infak titipan dari salah satu pesantren di Tanjungpinang tersebut.

Berdasarkan CCTV, pencuri datang mengenakan jas hujan. Lalu pencuri membawa kotak infak dan menutupnya menggunakan jas hujan. (Ran)

Editor: Mya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *