Kepri  

PKL Bintan Center Tanjungpinang Berdagang di Trotoar Akan Kembali Ditertibkan

Satpol PP Tentukan Langkah Pembahasan Sebelum Melakukan Penertiban

PKL Bintan Center Tanjungpinang Berdagang di Trotoar Akan Kembali Ditertibkan
PKL Bintan Center Tanjungpinang yang berdagang di trotoar, akan kembali ditertibkan. Foto: M. Yusnadilla

frasamedia.com, Tanjungpinang – Satpol PP Tanjungpinang akan menertibkan pedagang kaki lima atau PKL Bintan Center yang kembali berdagang di atas trotoar.

PKL Bintan Center penjual buah dan sayuran tersebut, kembali berdagang di atas trotoar karena sepinya pembeli saat berdagang di Pasar Sore Bintan Center.

Rata-rata PKL Bintan Center Tanjungpinang  tersebut hanya bertahan berdagang di Pasar Sore, selama lebih kurang dua pekan karena sepi pembeli.

Namun sebelum melakukan penertiban PKL Bintan Center, pihak Satpol PP akan berkomunikasi dengan Disperindag hingga pemilik pasar.

Inisiatif ini untuk mendengarkan keluhan pedagang buah dan sayur terkait sepinya pembeli dan tingginya harga sewa lapak di Pasar Sore.

“Kami bahas dahulu dengan Disperindag dan pemilik pasar, agar mereka berperan mendengarkan keluhan pedagang,” kata Kabid Ketertiban Umum Satpol PP Tanjungpinang, Irwan Yacob.

Sejauh ini, pedagang yang kembali berdagang di trotoar, memang karena kondisi sepinya pengunjung dan pembeli di Pasar Sore Bintan Center Tanjungpinang.

Sehingga, lanjut Yacob, pihaknya akan membahas terlebih dahulu dengan pihak- pihak terkait sebelum melakukan penertiban.

Kendati demikian, Satpol PP nantinya akan menertibkan para pedagang tersebut karena trotoar memang bukan untuk para pedagang melakukan jual beli.

“Sebelumnya sudah kami tertibkan dan akan kami tertibkan lagi. Kami juga sudah memasang spanduk larang berjualan di trotoar itu,” pungkas Yacob.

Sepinya pembeli di Pasar Sore, membuat barang dagangan berupa buah dan sayur milik pedagang kerap mengalami pembusukan.

Bukannya untung, para pedagang tersebut malah merugi hingga jutaan rupiah dalam waktu satu pekan saja dan harus membayar sewa lapak Rp500 ribu.

Sehingga para pedagang di Pasar Sore itu memilih kembali berdagang di trotoar. Karena di trotoar, pedagang tidak perlu mengeluarkan uang bayar sewa lapak. (Ran)

Editor: Mya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *