frasamedia.com, Tanjungpinang – Rasio elektrifikasi di Provinsi Kepri pada Juni tahun 2025 telah mencapai 99,10 persen. Upaya bertahap hingga 100 persen, terus berjalan.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan akan terus mengupayakan rasio elektrifikasi mencapai 100 persen. Mengupayakan seluruh wilayah di Kepri teraliri listrik.
“Akan kita gaspol terus sampai seluruh Kepri teraliri listrik (rasio elektrifikasi 100 persen),” kata Gubernur Ansar Ahmad di Kabupaten Karimun.
Pemprov Kepri melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan terus mengupayakan aliran listrik ke sejumlah kampung yang memang belum terlayani.
“Masih ada sejumlah kampung di pulau-pulau. Ini mengingat di Kepri terdapat 394 pulau berpenghuni,” terang Ansar.
Pemenuhan aliran listrik di desa atau kampung-kampung di pulau-pulau di wilayah Kepri, sebut Ansar, memang harus bertahap.
“Tapi kita harus bersyukur karena desa atau kampung yang sebelumnya hanya teraliri 12 atau 14 jam, sebagian besar sekarang telah terlayani selama 24 jam,” jelas Ansar.
Gubernur menegaskan akan terus melanjutkan program Kepri Terang agar masyarakat dapat memperoleh kebutuhan dasar yang penting ini.
“Agar masyarakat bisa melakukan usaha pemberdayaan ekonomi rumah tangga, meningkatkan kecerdasan anak-anak karena dapat belajar dengan baik dengan adanya listrik,” tegas Gubernur.
12.764 Penduduk Pra Sejahtera Dibantu Pemasangan Listrik
Dalam rentang empat tahun terakhir (2021-2024), sebanyak 12.764 rumah tangga pra sejahtera di Kepulauan Riau menerima bantuan pasang baru listrik.
Terbagi sebanyak 4.524 rumah tangga pada tahun 2021, 1.739 tahun 2022, 2.895 tahun 2023, dan 3.606 rumah tangga pada tahun 2024.
Total keseluruhan BPBL yang kepada rumah tangga pra sejahtera itu terbagi dalam empat pola anggaran.
Sebanyak 2.356 melalui APBD, 4.998 APBN, 5.114 menggunakan dana CSR, dan 296 berupa solar home system (SHS).
Demikian sistem kelistrkan PLN pada rentang waktu tersebut mengalami peningkatan cukup signifikan dari 96 menjadi 114 sistem.
Sistem kelistrikan PLN sepanjang empat tahun itu terbagi dari nyala 24 jam menjadi 36 sistem (semula 30 sistem dan nyala 14 jam menjadi 78 sistem (sebelumnya 65 sistem).
HIngga April 2025 sistem kelistrikan PLN dengan jam nyala 24 jam telah bertambah 8 sistem pada 8 ibu kota kecamatan.
Dengan kondisi tersebut, saat ini di Kepri masih terdapat 86 pulau non PLN yang masih menyala selama 5 jam dan 36 pulau berpenghuni yang belum berlistrik. (*)
Editor: Mya
Simak berita terkini seputar Kepri dan Indonesia langsung di ponsel kamu. Kunjungi fanspage frasamedia.com. Jangan lupa like dan follow ya!