Siswa Smansa Tanjungpinang Raih Juara 1 Olimpiade Geografi dan Geosains di Bandung

Siswa Smansa Tanjungpinang Raih Juara 1 Olimpiade Geografi dan Geosains di Bandung
Siswa Smansa Tanjungpinang meraih juara 1 Olimpiade Geografi dan Geosains di Bandung. Foto: kiriman orang tua siswa

frasamedia.com, Tanjungpinang – Tiga siswa Smansa (SMAN 1) Tanjungpinang, berhasil menyabet Juara 1 Olimpiade Geografi dan Geosains di Bandung, Minggu (6/7/2025).

Siswa Smansa Tanjungpinang mengikuti final Olimpiade Geografi dan Geosains 2025 selama tiga hari di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).

Tiga siswa Smansa Tanjungpinang mengikuti Olimpiade Geografi dan Geosains dengan semangat inovasi, kerja tim dan dedikasi tinggi.

Tiga siswa Smansa Tanjungpinang terdiri dari Muhammad Arsyad Halim, Abrian Octario dan Ibnu Arya Suta berhasil unggul di babak final.

Tim yang mewakili Tanjungpinang ini berhasil menyisihkan SMA Negeri Magelang sebagai juara 2 dan SMA Negeri 8 Jakarta sebagai juara 3.

Pada hari pertama, setiap tim mempresentasikan proyek ilmiah di hadapan dewan juri, tamu undangan, dan mahasiswa ITB.

Tim dari Tanjungpinang ini tampil percaya diri, memukau dengan riset yang tak hanya cermat secara akademik, tetapi juga sarat nilai keberlanjutan.

Hari kedua, berlangsung bazar ilmiah dan seminar kebumian terbuka. Karya tim Tanjungpinang menarik banyak perhatian, karena mengangkat isu lingkungan dan solusi masa depan yang relevan.

“Alhamdulillah, anak-anak kami berhasil meraih juara 1 di ITB. Ini menjadi kebanggaan besar bagi kami dan sekolah,” kata Nia, orang tua Muhammad Arsyad Halim.

Tiga Siswa Smansa Ikut Olimpiade Secara Mandiri

Sebelumnya, Kepala SMA Negeri 1 Tanjungpinang, Daman Huri menyampaikan tiga siswa tersebut mengikuti ajang tersebut secara mandiri.

Pihak sekolah tidak menaggung biaya keikutsertaan. Hal ini karena kompetisi tersebut bukan kompetisi dari Dinas Pendidikan.

“Biayanya tidak kami tanggung karena bukan program sekolah. Nah kami sampaikan ke siswa memang harus mandiri,” terangnya.

Daman menjelaskan bahwa siswa SMA 1 Tanjungpinang memang sering mencari pengumuman ajang perlombaan di media sosial.

Sehingga, pihak sekolah baru mengetahui ada siswa yang mengikuti suatu perlombaan, ketika sudah memasuki babak final.

Pihak sekolah, saat ini memang tidak bisa menanggung biaya operasional ketiga siswa tersebut. Terlebih, jenjang SMA dan SMK di Kepri, tidak memungut SPP.

“Nah sebelumnya kan ada SPP, bisa kita alokasikan. Karena penggunaan SPP tidak sedetail seperti pengeluaran Dana Bos,” jelasnya.

“Tiga siswa ini sebelumnya juga sudah menghadap ke pihak sekolah, kami sampaikan memang sekarang tidak bisa membiayai,” terangnya. (Mya)

Editor: Brp

Simak berita terkini seputar Kepri dan Indonesia langsung di ponsel kamu. Kunjungi fanspage frasamedia.com. Jangan lupa like dan follow ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *