Terjebak di Kamboja, 8 Pekerja Ilegal asal Kepri Tidak Bisa Pulang

Terjebak di Kamboja, 8 Pekerja Ilegal asal Kepri Tidak Bisa Pulang
Terjebak di Kamboja, 8 pekerja ilegal asal Kepri tidak bisa pulang. Foto: ilustrasi/Pixabay

frasamedia.com, Tanjungpinang – Sebanyak delapan pekerja asal berbagai daerah di Kepri, saat ini terjebak di negara Kamboja dan tidak dapat pulang ke Indonesia.

Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepri mencatat, ada delapan laporan dari pekerja asal Kepri, yang masih terjebak di negara Kamboja.

Delapan orang pekerja yang terjebak tersebut, berasal dari Tanjungpinang, Batam dan Karimun yang berusia 30 tahun ke bawah.

Para pekerja yang kemungkinan masuk ke Kamboja secara ilegal itu terbuai dengan gaji besar sebagai admin judi online dan scamming (penipuan).

“Ada delapan laporan. Pengaduan terkait judi online dan sudah kami proses,” kata Ketua Tim Perlindungan BP3MI Kepri Darman Sagala.

Dari delapan laporan, satu orang pekerja yang merupakan warga Karimun, Kepri yang berhasil selamat dan pulang ke Indonesia dari Kamboja.

Korban pekerja asal Karimun itu langsung membuat laporan ke kantor polisi terkait dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Baru baru ini, ada juga satu laporan masuk. Pekerja melalui orang tuanya di Tanjungpinang, membuat laporan terkait penipuan dan pemaksaan bekerja di Kamboja.

“Sudah kami tindaklanjuti, akan kami laporkan ke pusat dan kemudian ke KBRI untuk proses penyelamatan,” ungkap Darman.

Selain itu, BP3MI juga masih melakukan pendataan, terkait jumlah pekerja yang berhasil pulang ke Indonesia melalui jalur resmi.

“Yang lain (beberapa pekerja) pulangnya tidak melalui KBRI atau tidak resmi,” jelas Darman.

Menurut Darman, sejumlah pekerja asal Kepri nekat menjadi pekerja ilegal di Kamboja karena tergiur iming-imingan gaji yang besar.

“Pekerja yang bekerja sebagai admin judi online dan scamming mendapat janji memperoleh gaji bulanan sebesar 700 hingga 1.000 dollar Amerika,” ungkapnya.

Saat ini, pekerja yang masih terjebak di Kamboja, memiliki keahlian menggunakan komputer. Pekerja tinggal di penginapan yang tidak jauh dari tempat bekerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *